Seperti biasanya, aku ngoyot di bus shelter menunggu si bus 7* datang. Jumlah bus yang beroperasi di jalur ini memang tak sebanyak jalur yang lain, sebagian banyak penumpangnya pun lansia. Sudah hampir setengah jam kakiku menopang badanku yang sudah lebih gemuk dibanding pertama kalinya aku ngoyot di tempat yang sama… Fiuhhh…. Mana sih, bikin bosan saja. Ambil posisi PW (puwweeenakk), nyandar ke tembok, ambil HP, aku nyalakan music player, biar ditemeni singer yg cakep (xixixi, malu^^), Maher Zein… Beuh… mantebs, menunggu jd tdk begitu membosankan.
Lagi melo-melonya dengerin suara Maher Zein, diriku terperanjat, kaget bin terkejut, berteriak, “astaghfirullah…”, sambil kututupkan tangan ke mulut…. Di depanku, di depan mataku, terjadi tragedi yang dulunya sempat kupertanyakan (kok tidak pernah ada kecelakaan ya di jalan? Keren…). Nah, now, peristiwa itu tertampakkan di depan mataku…. Seorang gadis tertabrak oleh motor…. (aku tidak tahu kronologi si gadis cantik ini bisa tertabrak because saking menghayati lagunya si Cakep), yang jelas sepertinya suakit banget tu gadis, remuk mungkin (apanya yg remuk?), betapa kerasnya hantaman stang motor itu ke tubuh mungil si gadis).
Kontan, aku dekati si gadis yang terperingsut di jalur motor itu (bahasanya aneh ya, semoga dapat dimengerti, gk nemu bahasa yg cocok soalnya, speechless, kehilangan kata2 setelah 2 bulan dicekok’in bahasa Inggris). Bertumpu badan pada kedua kaki dan kedua tangannya, ia tidak bergeming…. Hanya rintihan tersendat-sendat yang terdengar dari mulutnya dengan wajah yg menunduk… Aku ikut jongkok agar bisa kulihat keadaannya, biar bisa kutatap raut mukanya, minimal bisa kutebak rasa yang ia rasakan (mengira2 seberapa parah ia, dengan menebak skala nyerinya (pake ilmu kiro-kirologi lagi deh). Anehnya, tak ada lagi yang mendekat, hanya aku…. Lhoh????? Kenapa ini,,, padahal banyak orang. Waduh, mbuhlah, cuek bebek.
Bisa tebak apa yg kulakukan???? Seperti biasa pula, bingung meh nyapo. Meh Tanya, “dimana yang sakit?" gk iso bahasane… “What do you feel?”… “ Where the sick?” bahasa inggrisnya juga ikut2an berabe..
Untung ada 2 orang yang ikut nimbrung…. Yang membantu komunikasi, tapi ya sama saja si gadis tidak mau berkata-kata, hanya merintih.
Si pengendara motornya yang trpelanting ke tengah jalan (gk jatuh, hanya tidak berhenti di TKP, saking bantere) datang,,, jreng,,jreng,,,
Aku tatap dia, wuihhh,,,,, seperti artis korea…. What???? Oh no, jaga pandangan…jaga pandangan,,, cukup sekali saja natapnya (pandangan pertama kan diperbolehkan, he)
Si artis korea ikut2an bingung… yo mesti, nabrak kok, dadi kabeh podho bingung… ada bapak2 (petugas bus sepertinya) yang datang dan telepon2 begitu… Kami angkat si gadis ke tepi (tenang, tidak tampak ada cedera vertebra, because si gadis bisa mencoba berdiri), kami dudukkan dia….
Yang keren, tampak sebuah mobil dengan lampu biru merahnya dari kejauhan… Wuissshhh cepet banget ambulance-nya datang (gk nyampe 10 menit dari jam kejadian). Tulit..tulit..tulit… ambulance mendekat. Jreg, berhenti di dekat kami, petugas samping sopir langsung turun menghampiri… lengkap dengan perlindungan dirinya (masker dan sarung tangan plastic), tapi lagi2 mata ini tertuju pada wajahnya yg tertutup masker,,, beuh, tampak cakep, keren (hehehe). Si sopir juga turun, rupanya tenaga medis juga, tak kalah cakepnya. Upss… ghodul bashar…
Dia lihat kondisi pasien, kembali lagi ke ambulance dan mengambil sebuah tas. Dikeluarkan normal salin dan kassa,,, dibersihkannya vulnus ekskoriasi alias lecet (hehehe, nggaya pake bhsa medis), bersih sudah, ditutup kassa dan diplester. Petugas yang lain mengambil brangkart (tulisane piye sih? Pokok’e anak keperawatan mudeng iki). Brangkart-nya apik je, bisa munggah mudun dhewe, nekuk dhewe (‘katrok’ banget, orang kita juga punya, sorry ya, lebai.com). Tubuh gadis dipapah ke brangkart, diselimuti, diikat (ehh, kayak barang aja), di-restraint maksudnya dan dimasukkan ke ambulance….
Kutatap ambulance yang pergi menjauh membawa gadis itu… hingga tak tampak kembali (ya iya, wong ambulance-nya belok di pertigaan, gk tampak lagi, hihihihi)
Petugas bus menghampiriku….
“Where are you from?..”
“Thanks U very much”
Seorang kakek lain juga bertanya hal yang sama, Cuma pake bhsa planet china, bla..bla…
“..in ni ren ma?” Intinya, kamu orang INDONESIA? (kayaknya gitu, he..)
Dan akhirnya, si 7* datang…. Asyik… Waktunya pergi…. Sampai jumpa lagi. (^___^)
Taichung-Taiwan, 29 Oktober 2011